Halo semua, maaf agak mendadak. Setelah berbulan-bulan ditanya, kapan dan siapa penampil Limunas selanjutnya, hari ini kami baru bisa menjawabnya. Maklum, hidup banyak urusan.
Halo Pada Limunas XIX, Zoo akan memperkenalkan ajaran purba Khawagaka yang memakai medium bahasa Zufrasu dan aksara Zugrafi. Mereka juga tidak membawakan ulang lagu atau materi dari album yang sudah lewat. Khawagaka adalah proyek jangka panjang Rully Shabara untuk mengeksplorasi setiap elemen yang membentuk peradaban mulai dari bahasa, aksara, sejarah, mitologi hingga sistem kepercayaannya.
Untuk menemani Zoo dalam menyebarkan ajarannya, kami mengajak Asylum Uniform, trio musisi elektronik yang akan membawa kita ke era musik industrial. Saat ini mereka sedang menggodok album penuh yang akan dirilis dalam waktu dekat. Kesempatan yang baik untuk mendengar intipan materi mereka.
Penampil satu lagi yang akan tampil di Limunas XIX adalah Christabel Annora, seorang musisi, pianis asal kota Malang yang kebetulan sedang banyak urusan di Bandung. Sebelum ada pertanyaan kenapa kami mengundang teman yang genre musiknya berlainan, kami akan menjawabnya, kenapa tidak? Ruang bermain Limunas adalah ruang yang memberi keleluasaan untuk penampil saling berjejaring dan juga memberi ruang untuk penonton bisa memberi apresiasi sepuas; seluas-luasnya. Kami percaya, penonton Limunas selalu punya energi untuk menerima sesuatu yang baru. Plusnya, setelah sekian lama ini adalah kesempatan untuk menonton Christabel Annora karena dia sudah lama sekali tidak bermain di Bandung.
Oiya, soal venue, karena venue yang biasa kami pakai sedang tidak bisa kami gunakan, mari kita geser ke De Braga Artotel, sebuah basement di Artotel, yang dahulu adalah gedung Sarinah. Setelah bertahun-tahun nyaris selalu diselenggarakan di tempat yang sama, ada kalanya memang harus punya pengalaman baru di tempat lain. Untuk artwork, kali ini, Limunas menggandeng Anindito Ar. Menurut rencana, poster juga akan dicetak riso dalam jumlah terbatas yang akan tersedia nanti di venue.
Limunas XIX terselenggara berkat dukungan Maternal Disaster, Jangker Sablon, Omuniuum, Orange Cliff serta teman-teman pembeli tiket dan merchandise Limunas.
Sampai ketemu ya?
Salam hangat,
Liga Musik Nasional.
Christabel Annora
Christabel Annora adalah pianis dan penyanyi asal kota Malang. Konon, kemahirannya bermain piano dan menyanyi dilatih sejak usia lima tahun setelah dikenalkan oleh eyang dan ibunya.
Pada usia mudanya, Christabel Annora berkecimpung ke dalam kancah musik independen di kota Malang. la pernah membentuk band bernama Get Panic, serta sering membantu sejumlah band lokal di atas pentas maupun sesi studio rekaman- mulai dari The Morning After, Ajer, Folkapolka, Earth of Heaven, hingga Silampukau.
Setelah proses penggarapan selama dua tahun, akhirnya Christabel Annora resmi merilis debut album solo yang bertajuk Talking Days melalui label rekaman Barongsai Records dan diedarkan secara nasional pada Mei 2016.
Setelah merilis beberapa single dan mini album, saat ini Ia tengah merampungkan studi S3 di Bandung. Sesekali sambil terus membuat lagu dan memenuhi panggilan pentas. Pertunjukan pada Limunas XIX ini adalah panggung ke-3 di Bandung setelah 2017 dan 2022.
Asylum Uniform
Asylum Uniform adalah proyek musik elektronik yang dibentuk di Bandung, Juni 2019 yang terdiri dari Bharatadanu (Dystopian Dog, Criminal Gen) dan Adityo Saputros (Etza Meisyara, Fa'al), Gebeg (Taring). Latar belakang masing-masing anggota berprofesi sebagai desainer produk, perupa, dan graphic designer. Mereka melanjutkan eksplorasi suara perkusi dan ritme tarian elektronik dengan pendekatan abstrak dan eksperimental dari desain suara Post-Punk, Gothic, dan Industrial
Zoo
(Rully Shabara, Bhakti Prasetyo, Ramberto Agozalie, Tesla Manaf)
Kelompok musik rock Zoo asal Yogyakarta, Indonesia dimulai sejak 2005 yang secara konsisten mengeksplorasi tema kemunduran peradaban modern, tercermin melalui lirik, konsep tiap album dan gaya musiknya.
Sejak 2012, Zoo telah mendedikasikan diri sebagai divisi musik Dewan Rijmana yang bertujuan untuk mempopulerkan budaya dan ajaran Khawagaka melalui karya-karya mereka.
Projek Khawagaka adalah sebuah projek jangka panjang yang dirancang oleh Rully Shabara untuk mengeksplorasi secara mendalam setiap elemen yang membentuk sebuah peradaban mulai dari bahasa, aksara, sejarah, mitologi, hingga sistem kepercayaannya.
Projek Khawagaka adalah sebuah projek jangka panjang yang dirancang oleh Rully Shabara untuk mengeksplorasi secara mendalam setiap elemen yang membentuk sebuah peradaban mulai dari bahasa, aksara, sejarah, mitologi, hingga sistem kepercayaannya.
Zoo tidak membawakan ulang lagu atau materi dari album yang sudah lewat.
Zoo menggunakan bahasa Zufrasi dan aksara Zugrafi dalam karya mereka serta menginterpretasikan ulang ajaran Khawagaka menjadi bentuk musik modern dan
kontemporer demi menyebarkan falsafah dan nilai-nilai tradisi Khawagaka ke anak muda zaman sekarang.